LaporanPraktikum
Kimia
“TEKANAN OSMOTIK”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
TRI INDAH FEBRIANI
Kelas XII.IPA4
Guru pembimbing : ZULMAHDI MUHI, M.Pd
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGRI 1 SEKAYU
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada tuhan yang maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Tekanan Osmotik’ sebagai laporan praktikum
bidang study kimia. Praktikum ini bertujuan untuk Mengetahui tekanan osmotik
pada wortel.
Terima
kasih tak terhingga kami ucapkan kepada guru pembimbing kami yang telah
memberikan praktikum ini.
Tak
lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang lebih baik
dimasa mendatang.Besar harapan kami semoga makalah ini membawa manfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Sekayu
, September 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tumbuhan memiliki membran selektif permeabel (semipermeabel) pada akarnya
sehingga memungkinkannya untuk melakukan proses osmosis. Membran
semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air
dan molekul-molekulnya.
Sedangkan osmosis
adalah peristiwa perindahan molekul dari larutan berkonsentrasi rendah ke
larutang berkonsentrasi tinggi. Agar mudah mengamati proses ini kami
menggunakan bahan wortel dan garam sehingga mudah untuk mengamatinya.
1.2
TujuanPraktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah Untuk
memahami proses terjadinya peristiwa osmosis (perpindahan molekul dari
larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi) pada wortel.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Pada membran sel terikat protein yang
menembus maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas
penemuanS.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun
1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan
melihat strukturnya membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi
lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan
dalam lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni
gradien konsentrasi disebut dengan transportasi pasif,
sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut transportasi
aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses
transportasinya melibatkan pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu
vesikula. Transportasi aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan
endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi
terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada
ukuran molekul dan konsep zat yang melewati membran sel tersebut
molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan dua cara,
yaitu :
1.
Konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah (difusi);
2.
Konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi (osmosis).
Osmosis adalah perpindahan larutan
encer ke larutan pekat.Tekanan osmotik adalah besarnya tekanan yang harus
diberikan pada suatu larutan untuk mencegah mengalirnya molekul-molekul pelarut
kedalam larutan melalui embran semipermeabel.
Rumus tekanan osmotik :
π
=Tekanan osmotik
M =Molaritas larutan
R = Tetapan gas (0,082 L atm mol–1K–1)
T =Suhu (K )
M =Molaritas larutan
R = Tetapan gas (0,082 L atm mol–1K–1)
T =Suhu (K )
Dalam suatu sistem osmosis,tekanan
osmotik dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Isotonik
Larutan
isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama
(tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada
pergerakan air. Minuman isotonik dapat di minum untuk menggantikan fluida
dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik.
b. Hipotonik
Larutan
hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah
(tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke
dalam sel. Contoh : aquades.
c. Hipertonik
Larutan
hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
(tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak
ke luar sel. Contoh : larutan yang bersifat lengket dan pekat, seperti larutan
gula dan garam
BAB
III
METODE
PENGAMATAN
3.1 Waktu
dan Tempat
Waktu
: 31 agustus – 7 september 2014
Tempat
: Dirumah individu
3.2 AlatdanBahan
1.
3 buah wortel
2.
3 buah gelas
3.
Air
4.
Garam
5.
Sendok
6.
Penggaris
7.
Tissue
3.3 LangkahKerja
1.
Siapkan 3 buah wortel, lalu cuci wortel tersebut dengan air
sampai bersih.
2.
Selanjutnya siapkan 3 buah gelasyang diisi dengan air yang
sama rata.
3.
Pada gelas pertama hanya larutan air.
4.
Pada gelas kedua,masukkan 3 sendok garam dan 5 sendok garam
pada gelas ketiga.
5.
Masukkan masing-masing wortel dalam gelas 1,2,dan 3 .
6.
Rendam wortel tersebut dan diamati selama 1 minggu.
7.
Yang harus diamati yaitu perubahan warna,bentuk, dan ukuran
masing-masing wortel yang sudah direndam.
8.
Catatlah hasil pengamatan.
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan :
Jenis
|
Hari
|
||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | |
GELAS(1) WORTEL DENGAN AIR BIASA | Keadaan wortel masih segar Warna : masih terlihat terang Bentuk: masih tetap keras |
Keadaan wortel masih segar Bentuk masih tetap keras Airnya masih tampak bersih |
Keadaan wortel menjadi kecut. Warna sudah memudar Airnya sudah berkurang mencapai 1cm dan airnya mengeruh |
Keadaan wortel agak mengecil
dan sudah mulai tampak tidak segar. Warnany memudar. Kadar Airnya menurun |
Wortel tampak tidak segar
lagi Bentuk wortel menjadi lembek dan melebur. Jumlah airnya turun dan berbuih. |
Wortel sudah mulai membusuk Warnanya sangat memudar Airnya keruh dan kadar airnya menurun |
Keadaan Wortel membusuk Airnya sangat keruh dan berbuih Bentuk wortel melebur dan sangat lembek |
GELAS (2) WORTEL DENGAN AIR + 3 SENDOK GARAM | Keadaan wortel masih segar
dan keras Warna : masih terlihat terang Bentuk: masih tetap keras |
Keadaan mulai tidak segar Bentuk wortelnya mulai mengecut Kadar airnya menurun dan airnya keruh |
Keadaan wortel mulai mengecutdan
lembut Airnya mulai menjadi jernih Warnanya masih terang |
Keadaan wortelnya mengecut Airnya menjadi jernih Warna masih agak terang |
Wortel tampak tidak segar danmengecut Airnya menjadi agak keruh Warnanya memudar |
Wortel tampak tidak segar dan
menjadi lembek Airnya menjadi agak keruh Warnanya memudar |
Wortel mengecil kadar airnya menurun serta airnya keruh warna wortel menjadi pucat |
GELAS (3) WORTEL DENGAN AIR + 5 SENDOK GARAM | Keadaan wortel masih segar
dan keras Warna : masih terlihat terang Bentuk: masih tetap keras |
Keadaan mulai tidak segar Bentuk wortelnya mengecut Kadar airnya menurun dan airnya keruh |
Keadaan wortel mengecut
dan lembut Airnya menjadi sangat jernih Warnanya masih terang |
Keadaan wortel mengecut
dan lembut Airnya masih sangat jernih Warnanya masih sangat terang |
Wortel tidak segar lagi Airnya berkurang dan airnya masih jernih Wortelnya mengcil dan lembut |
Wortel tampak tidak segar dan
menjadi lembut Airnya masih jernih Warna wortelnya memudar |
Wortel tampak tidak segar dan
menjadi lembut Airnya jernih tetapi agak mengeruh Warna wortelnya memudar |
BAB
V
PEMBAHASAN
Saat wortel direndam dalam larutan garam akan terjadi
perpindahan air secara osmosis dari sel-sel wortel keluar menuju ke larutan
Peristiwa
perendaman wortel pada air garam ini berakibat pada tiga hal:
1.
Sel-sel kekurangan air (isi sel),
akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkanpenurununan
tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya wortel menjadi empuk dan
lembek.
2.
Terjadi penurunan berat wortel akibat
perpindahan air dari sel-sel wortel ke larutan.
3.
Kelunakan wortel dan pengurangan berat
bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin pekat larutan garamnya, maka
semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya. Dan juga
sebaliknya pada penambahan berat.
Osmosis
adalah masuknya larutan dari yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
(larutan di dalam wortel). karena kemasukan air garam, akibatnya sitoplasma sel
menjadi penuh sehingga membran sel mengembang. Tidak seperti hewan,
tumbuhan punya dinding sel, jadi kalau membrannya mengembang akan mendesak
dinding sel. Akibatnya dinding sel nya jadi kaku.
Larutan
hipotonis adalah larutan yang mempunyai konsentrasi yang lebih rendah,
sedangkan larutan hipertonis adalah larutan yang mempunyai konsentrasi lebih
tinggi (pekat).
BAB
VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
·
Osmosis merupakan merupakan perpindahan ion atau
molekul dari larutan hipotonis (konsentrasi pelarut tinggi, konsentrasi zat
terlarut rendah) ke hipertonis (konsentrasi pelarut rendah,
konsentrasi zat terlarut tinggi) melalui membran semipermeabel.
·
Perendaman wortel pada larutan garam mengakibatkan
pengurangan berat, karena sel wortel hipotonis terhadap garam yang hipertonis.
·
Sedangkan perendaman wortel pada air mengakibatkan
pertambahan berat, karena sel wortel hipertonis dibandingkan air.
6.2.
Saran
Saran yang dapat kami berikan pada
praktikum ini yaitu, sebaiknya agar memahami lebih jauh tentang proses osmosis
perlu dikembangkan lagi. Dikembangkan maksudnya adalah untuk mengganti bahan
bahan atau langkah-langkah penelitian seperti dengan menggunakan kentang dengan
gula, kentang dengan garam, apel dengan gula, apel dengan garam, cangkang telur
dengan gula maupun garam
Lampiran :
(hari
pertama keadaan normal)
Hari kedua
(hari
ketiga pada gelas pertama mulai kurang segar dan airnya mengeruh dan pada
larutan garam airnya menjadi jernih)
hari keempat
(hari
kelima wortel pada gelas 1 wortelnya melebur dan membusuk, pada gelas kedua
airnya sudah mengeruh dan bentuk wortelnya mengecil, dan pada gelas ketiga airnya
masih jernih tetapi wortelnya mengecil)
|
(hari
keenam gelas ke tiga agak keruh dan bentuknya mengecil )
(hari
terakhir pengamatan)
bermanfaat sekali terima kasih
BalasHapusPlay'n GO Casino Bonus & Free Spins | DrmCD
BalasHapusPlay'n GO Casino Bonus ✓ Play'n 시흥 출장안마 GO 안성 출장마사지 Casino Bonus 양산 출장샵 ✓ Find the latest 김제 출장샵 Play'n GO Casino Free Spins ✓ Best 여수 출장마사지 Play'n GO Casino Free Spins in 2021.