Laporan Praktikum Kimia
“Penentuan
titik beku larutan”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
:
TRI
INDAH FEBRIANI
RISKI
SAPUTRA
DIRDI
YUSNITA
SUAIBAH
UTAMI NANDA
GADING
ARSADI
Kelas
XII.IPA4
Guru
pembimbing : ZULMAHDI MUHI, S.Pd M.Pd
DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA
NEGRI 1 SEKAYU
TAHUN
AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan yang maha
Esa, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
‘penentuan titik beku larutan’ sebagai laporan praktikum bidang study kimia.
Praktikum ini bertujuan untuk Mengetahui titik beku larutan serta faktor yang
mempengaruhinya.
Terima kasih tak terhingga kami
ucapkan kepada guru pembimbing kami yang telah memberikan praktikum ini.
Tak lepas dari kekurangan, kami
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan
kami semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca
pada umumnya.
Sekayu , November 2014
Penulis
PRAKTIKUM
TITIK
BEKU LARUTAN
I.
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah Menyelidiki
titik beku larutan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Rumusan
Masalah :
Apakah
titikbeku air suling, larutan urea dan larutan NaCl sama untuk tekanan yang
sama ?
Hipotesis
:
·
Jika air suling ditambah dengan
zat terlarut (urea atau NaCl), maka titik bekunya akan turun sesuai dengan
banyaknya urea atau NaCl.
·
Jika
molal urea dan molal NaCl sama, maka titik beku larutan NaCl akan lebih rendah
daripada titik beku larutan urea.
II.
Variable-Variable Percobaan :
·
Variable kontrol : Volume air
suling
Volume larutan urea
Volume
larutan NaCl
· Variable
bebas : Molalitas larutan urea
Molalitas
larutan NaCl
· Variable
terikat : Titik beku larutan urea
Titik beku larutan NaCl
III. ALAT DAN BAHAN
1.
Thermometer
2.
Tabung reaksi
3.
Gelas kimia plastik
4.
Batang pengaduk kaca
5.
Sendok makan
6.
Es batudan garam dapur kasar
(untuk campuran pendingin)
7.
Air suling
8.
Larutan urea 1 molal dan 2
molal
9.
Larutan NaCl 1 molal dan 2
molal
IV.
LANDASAN TEORI
Titik
beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair
ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu
tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut
dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing
point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan
titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada
konsentrasi partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku
tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih
antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan
lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang
kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula
yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama
dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC
itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka
akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Sifat koligatif larutan adalah sifat
larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tettapi bergantung pada
banyaknya jumlah partikel zat terlarut dalam larutan (Syukri, 1999)
Terdapat empat sifat yang
berhubungan dengan larutan encer, atau kira-kira pada larutan yang ada. Jadi,
sifat-sifat tersebut tidak tergantung pada jenis terlarut. Keempat sifat
tersebut ialah penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik
beku, dantekanan osmotik yang semuanya dinamakan sifat-sifat koligatif
(Petrucci, 1987).
Titik beku suatu zat cair adalah
suhu di mana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap pelarut murninya.
Titik beku normal air adalah 0oC yang diukur pada tekanan 1 atm.
Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku,
akibatnya titik beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku
pelarut murninya. Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut
murninya disebut penurunan titik beku larutan.
∆Tf = Tfo –
Tf
Tf
= titik beku larutan
Tfº = titik beku pelarut murni
Tfº = titik beku pelarut murni
Titik
beku tidak tergantung pada jenis zat terlarut, tetapi tergantung pada
konsentrasi atau jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Semakin besar
konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya.
∆Tf ~ m Untuk larutan nonelektrolit
berlaku persamaan :
∆Tf = Kf .
m
ΔTf
= penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m = molal larutanUntuk larutan elektrolit berlaku persamaan :
Kf = tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m = molal larutanUntuk larutan elektrolit berlaku persamaan :
∆Tf = Kf .
m . i = Kf . m . [ 1 + (n – 1) α ]
i = faktor Van’t Hoff
i = faktor Van’t Hoff
V.
CARA KERJA
1.
Masukkan butiran-butiran kecil
es ke dalam gelas kimia sampai kira-kira tiga
perempatnya.
2.
Tambahkan 8 sendok garam dapur,
kemudian aduk dengan sendok tersebut.
3.
Isi tabung reaksi dengan air suling, kira-kira setinggi
4 cm / 2 / 3cm.
4.
Masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia
yang berisi campuran pendinginan.\
5.
Aduk campuran pendingin.
6.
Masukkan batang pengaduk kedalam tabung reaksi dan
gerakkan pengaduk itu turun naik dalam air sampai air tabung reaksi membeku
seluruhnya.
7.
Keluarkan tabung
reaksi dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung reaksi meleleh
sebagian.
8.
Ganti pengaduk dengan thermometet
9.
Dengan hati-hati. Aduklah campuran dalam tabung reaksi
denganthermoeter secara turun naik.
10.
Bacalah thermometer dan catat temperaturnya
11. Ulangi langkah 3 sampai
langkah 10 dengan menggunakan larutan urea1molal dan 2 molal serta larutan NaCl
1 molal dan 2 molal, sebagai pengganti air. (Jika es dalam gelas kimia sudah
banyak yang mencair, buat lagi campuran pendingin seperti di atas)
VI. HASIL PERCOBAAN
Titik
beku air : 0o C
NO.
|
Larutan
|
Selisih
Titik Beku Air dengan Titik Beku Laruatan.
|
||
Zat
terlarut
|
kemolalan
|
Titik
beku
(oC)
|
||
1.
2.
3.
4.
|
Urea
Urea
NaCl
NaCl
|
1
molal
2
molal
1
molal
2
molal
|
-2oC
-7oC
-3,5oC
-7oC
|
0oC-(-2oC)=
2oC
0oC-(-7oC)=
7oC
0oC-(-3,5oC)=
3,5oC
0oC-(-7oC)=
7oC
|
PERTANYAAN
1. Apa fungsi garam dapur yang
terdapat dalam campuran pendingin ?
2.
Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan dan penurunan
titik bekunya ?
VII.
PEMBAHASAN PERTANYAAN
1. Garam
dapur berfungsi sebagai stabilisator suhu es, karena garam dapur dapat
menghambat proses pencairan es.
2. Konsentrasi
berpengaruh terhadap titik beku dan penurunan titik beku hal ini disebabkan
karena semakin banyak konsentrasi yang terkandung maka titik bekunya akan
turun. Larutan NaCl (elektrolit) titik bekunya lebih rendah dibandingkan dengan
Urea (nonelektrolit) karena jumlah partikel zat elektrolit lebih banyak dari
pada zat nonelektrolit.
VIII.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi titik beku danpenurunan
titik beku adalah jumlah konsentrasi molal dan sifat larutan (elektrolit dan
nonelektrolit)
IX. PENUTUP
Semoga laporan yang telah saya buat dapat
membantu dalam belajar mengenai tekanan osmotik. Jika terdapat kesalahan dalam
penulisan laporan ini saya sangat menerima kritikan dan saran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar