Senin, 08 Desember 2014

Laporan Kelompok Praktikum Kimia “Penentuan titik beku larutan”




Laporan Praktikum Kimia
“Penentuan titik beku larutan”



D
I
S
U
S
U
N



OLEH :

TRI INDAH FEBRIANI
RISKI SAPUTRA
DIRDI YUSNITA
SUAIBAH UTAMI NANDA
GADING ARSADI

Kelas XII.IPA4

Guru pembimbing : ZULMAHDI MUHI, S.Pd M.Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGRI 1 SEKAYU
TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘penentuan titik beku larutan’ sebagai laporan praktikum bidang study kimia. Praktikum ini bertujuan untuk Mengetahui titik beku larutan serta faktor yang mempengaruhinya.
Terima kasih tak terhingga kami ucapkan kepada guru pembimbing kami yang telah memberikan praktikum ini.
Tak lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.


Sekayu , November 2014

Penulis












PRAKTIKUM
TITIK BEKU LARUTAN
I. TUJUAN
    Tujuan dari praktikum ini adalah Menyelidiki titik beku larutan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Rumusan Masalah :
Apakah titikbeku air suling, larutan urea dan larutan NaCl sama untuk tekanan yang sama ?
Hipotesis :
·       Jika air suling ditambah dengan zat terlarut (urea atau NaCl), maka titik bekunya akan turun sesuai dengan banyaknya urea atau NaCl.
·       Jika molal urea dan molal NaCl sama, maka titik beku larutan NaCl akan lebih rendah daripada titik beku larutan urea.

II. Variable-Variable Percobaan :
·       Variable kontrol : Volume air suling
                                                                Volume larutan urea
                                                                Volume larutan NaCl
·       Variable bebas  : Molalitas larutan urea
                                                         Molalitas larutan NaCl
·       Variable terikat  : Titik beku larutan urea
 Titik beku larutan NaCl
III. ALAT DAN BAHAN

1.      Thermometer
2.    Tabung reaksi
3.    Gelas kimia plastik
4.   Batang pengaduk kaca
5.    Sendok makan
6.   Es batudan garam dapur kasar (untuk campuran pendingin)
7.    Air suling
8.    Larutan urea 1 molal dan 2 molal
9.   Larutan NaCl 1 molal dan 2 molal

IV. LANDASAN TEORI
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tettapi bergantung pada banyaknya jumlah partikel zat terlarut dalam larutan (Syukri, 1999)

Terdapat empat sifat yang berhubungan dengan larutan encer, atau kira-kira pada larutan yang ada. Jadi, sifat-sifat tersebut tidak tergantung pada jenis terlarut. Keempat sifat tersebut ialah penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, dantekanan osmotik yang semuanya dinamakan sifat-sifat koligatif (Petrucci, 1987).

Titik beku suatu zat cair adalah suhu di mana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap pelarut murninya. Titik beku normal air adalah 0oC yang diukur pada tekanan 1 atm. Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku, akibatnya titik beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku larutan.
∆Tf = Tfo – Tf
Tf         =         titik beku larutan
Tfº        =         titik beku pelarut murni
Titik beku tidak tergantung pada jenis zat terlarut, tetapi tergantung pada konsentrasi atau jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya.
∆T ~ m Untuk larutan nonelektrolit berlaku persamaan :
∆Tf = Kf . m
ΔTf       =         penurunan titik beku
Kf         =         tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m         =         molal larutan
Untuk larutan elektrolit berlaku persamaan :

∆Tf = Kf . m . i = K. m . [ 1 +  (n – 1) α ]
i           =         faktor Van’t Hoff

V. CARA KERJA
1.      Masukkan butiran-butiran kecil es ke dalam gelas kimia sampai kira-kira tiga  perempatnya.
2.    Tambahkan 8 sendok garam dapur, kemudian aduk dengan sendok tersebut.
3.    Isi tabung reaksi dengan air suling, kira-kira setinggi 4 cm / 2 / 3cm.
4.   Masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi campuran pendinginan.\
5.    Aduk campuran pendingin.
6.   Masukkan batang pengaduk kedalam tabung reaksi dan gerakkan pengaduk itu turun naik dalam air sampai air tabung reaksi membeku seluruhnya.
7.     Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung reaksi meleleh sebagian.
8.    Ganti pengaduk dengan thermometet
9.   Dengan hati-hati. Aduklah campuran dalam tabung reaksi denganthermoeter secara turun naik.
10.                       Bacalah thermometer dan catat temperaturnya
11.  Ulangi langkah 3 sampai langkah 10 dengan menggunakan larutan urea1molal dan 2 molal serta larutan NaCl 1 molal dan 2 molal, sebagai pengganti air. (Jika es dalam gelas kimia sudah banyak yang mencair, buat lagi campuran pendingin seperti di atas)

VI. HASIL PERCOBAAN
Titik beku air : 0o C

NO.
Larutan

Selisih Titik Beku Air dengan Titik Beku Laruatan.

Zat terlarut

kemolalan
Titik beku
(oC)
1.
2.
3.
4.
Urea
Urea
NaCl
NaCl
1 molal
2 molal
1 molal
2 molal
-2oC
-7oC
-3,5oC
-7oC
0oC-(-2oC)= 2oC
0oC-(-7oC)= 7oC
0oC-(-3,5oC)= 3,5oC
0oC-(-7oC)= 7oC

          PERTANYAAN
1. Apa fungsi garam dapur yang terdapat dalam campuran pendingin ?
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan dan penurunan titik   bekunya ?



VII. PEMBAHASAN PERTANYAAN
1. Garam dapur berfungsi sebagai stabilisator suhu es, karena garam dapur dapat menghambat proses pencairan es.
2. Konsentrasi berpengaruh terhadap titik beku dan penurunan titik beku hal ini disebabkan karena semakin banyak konsentrasi yang terkandung maka titik bekunya akan turun. Larutan NaCl (elektrolit) titik bekunya lebih rendah dibandingkan dengan Urea (nonelektrolit) karena jumlah partikel zat elektrolit lebih banyak dari pada zat nonelektrolit.

VIII. KESIMPULAN
          Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi titik beku danpenurunan titik beku adalah jumlah konsentrasi molal dan sifat larutan (elektrolit dan nonelektrolit)
IX. PENUTUP
Semoga laporan yang telah saya buat dapat membantu dalam belajar mengenai tekanan osmotik. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan laporan ini saya sangat menerima kritikan dan saran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar